Letjen Prabowo Subianto adalah putra dari Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikusumo dan Dora soemitro, Dan merupakan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo , anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesi ) pendiri Bank Negara indonesia Dan ketua DPA ( Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia ). Prabowo juga keturuan Panglima Laskar Diponegoro untuk wilayah Gowong Kedu, yang bernama Radeng Tumenggung Kertanegara III. Ia memiliki dua kakak perempuan, Bintianingsih dan Mayrani Ekowati, dan satu orang adik, Hashim Djojohadikusumo.
Prabowo lahir di jakarta 17 Oktober 1951 , yang merupakan tokoh militer dan politik indonesia , mengawali karier militernya pada tahun 1970 dengan mendaftar di Akademi Militer Magelang , lulus tahun 1974.
Letjen Prabowo Subianto
Ayah Letjen Prabowo Subianto
Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikusumo
Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.
Prabowo kecil bersama Ibu kakak dan adik di kuala lumpur
Aktif didunia politik setelah mendirikan partai GERINDA pada 6 februari 2008 , yang didirikan bersama Pengusaha Handal Hashim Djojohadikusumo yang memiliki usaha dipuluhan negara seperti kanada ,Rusia dan indonesia merupakan adik Prabowo , Mantan aktivis mahasiswa Fadli Zon , mantan Deputi V badan intelejen Negara Bidang penggalangan Muchdi Purwoprandjono, serta sederetan nama yang merupakan tokoh-tokoh penting lainnya . Parbowo menjabat sebagai Ketua dewan pembina pusat , dan pada waktu nitu meraih suara sebanyak 4.646.406 suara atau sekitar 4,46 % , pada waktu pemilu 2009 , dan pada pemilu 2014 gerinda perolehan suara melonjak cepat hingga 11,58 % .
Prabowo dan Kakek Nenek
Margono Djojohadikusomo (duduk kanan), Hashim S. Djojohadikusumo (duduk tengah), Siti Katoemi Wirodihardjo (duduk kiri), Prabowo Subianto (kanan atas) pada tahun 1963
Pada 9 Mei 2008, Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU Namun, setelah proses tawar menawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Prabowo dan Megawati menandantangani Perjanjian Batu Tulis, yang menyatakan bahwa:
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra mencalonkan Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon presiden dalam pemilu 2009
- Bila terpilih, Prabowo dapat mengendalikan program dan kebijakan ekonomi Indonesia yang "berdasarkan asas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial"
- Prabowo dapat menentukan orang yang akan menjadi Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan.
- Pemerintah yang dibentuk akan mendukung program kerakyatan PDI Perjuangan dan delapan program aksi Partai Gerindra untuk kemakmuran rakyat
- Pendanaan untuk pemilu 2009 akan ditanggung 50% oleh Megawati dan 50% oleh Prabowo
- Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada pemilu 2014
Namun pada kenyataannya pemilihan presiden dan wakil pada tahun 2009 , tidak berhasil menghantarkan Megawati prabowo karena kalah dengan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiyono.
Menjelang pemilihan presiden 2014 ini Partai Gerinda dengan kemenangan di atas 10% berkoalisi dengan partai lainnya mengusung Prabowo sebagai Presiden RI ,Walaupun beberapa lembaga survei mencatat elektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan dengan calon-calon presiden lainnya dan meningkatnya popularitas dan elektabilitas Prabowo di berbagai lembaga survei dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, ia terus diserang kampanye hitam dan opini negatif.
Jabatan dan Penghargaan Militer
- Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
- Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977
- Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus (1983-1985)
- Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
- Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
- Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad (1991-1993)
- Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995)
- Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
- Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)
- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
- Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998) Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998.
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
- Satya Lencana Seroja Ulangan–III
- Satya Lencana Raksaka Dharma
- Satya Lencana Dwija Sistha
- Satya Lencana Wira Karya
- The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
- Bintang Yudha Dharma Nararya
Prabowo diduga kuat mendalangi kerusuhan Mei 1998, Prabowo mengklaim bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Prabowo mengaku sadar bahwa menghancurkan Tionghoa di Indonesia dapat merugikan Indonesia sendiri. Ia juga menyayangkan Menko Polkam Feisal Tanjung dan Panglima ABRI Wiranto yang menurutnya konsisten menyangkal tuduhan bahwa perintah membuat kerusuhan berasal langsung dari mereka atau Soeharto sebagai Panglima Tinggi. Prabowo meyakini bahwa perintah tersebut tidak dalam satu rangkaian komando karena atasannya senang bekerja secara melompat-lompat dalam berbagai tingkatan. Ia memastikan bahwa dirinya tidak pernah memperoleh perintah menyiksa orang. Pembelaan lebih lanjut dari pihak Prabowo adalah dia hanya menjalankan tugasnya sebagai Pangkostrad atas permintaan Panglima Kodam Jaya waktu itu yang mendapat perintah dari Mabes ABRI. Pada waktu itu permintaan Prabowo agar ia difasilitasi pesawat Hercules juga ditolak, sehingga ia terpaksa menggunakan Garuda dan Mandala atas biaya sendiri.
Sementara terkait penembakan mahasiswa dalam peristiwa Trisakti, hasil uji balistik di Belfast, Irlandia Utara, memperlihatkan bahwa peluru tersebut berasal dari senjata milik Gegana, Polri, bukan tipe senjata yang digunakan oleh TNI. Penembakan itu juga tidak mungkin dilakukan oleh sniper karena peluru yang digunakan jenis kaliber 5,56mm, sementara senjata sniper berkaliber 7mm ke atas. Target penembakan juga acak, berbeda dengan pola penembakan sniper yang akan memilih pemimpin demonstrasi atau sasaran strategis tertentu.
Dugaan dan Isu kudeta Pada pagi hari tanggal 22 Mei 1998
Wiranto melaporkan kepada B.J. Habibie bahwa telah terjadi pergerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta dan konsentrasi pasukan di kediaman Presiden B.J. Habibie tanpa sepengetahuan dirinya sebagai Panglima ABRI. Pergerakan pasukan tersebut diduga sebagai upaya kudeta dan oleh karena itu atas instruksi Presiden Habibie, Prabowo diberhentikan sebagai Panglima Kostrad.
Di siang hari pada tanggal yang sama, Prabowo dihubungi Markas Besar Angkatan Darat perihal pemberhentiannya sebagai Panglima Kostrad. Prabowo langsung menghadap Presiden B.J. Habibie di istana untuk mendapat kepastian pemberhentiannya. Presiden B.J. Habibie mengatakan bahwa pemberhentiannya adalah permintaan langsung dari Soeharto dan ia akan ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Amerika Serikat.
Sore harinya Prabowo menyerahkan jabatan Panglima Kostrad kepada Pangdiv I Kostrad Mayjen Johny Lumintang. Prabowo yakin ia bisa saja melancarkan kudeta pada hari-hari kerusuhan pada bulan Mei itu. Tetapi yang penting baginya ia tidak melakukannya. “Keputusan mempercepat pensiun saya adalah sah,” ujarnya.
“Saya tahu, banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik "
Setelah Mei 1998, ia terbang ke Amman, Yordania Ia mendapat status kewarganegaraan dari Abdullah II. Pangeran Abdullah II yang kemudian pada 1999 menjadi Raja Yordania adalah kawan Prabowo di sekolah militer. Prabowo kembali ke Indonesia pada November 2001.
sepak terjang Prabowo di tanah air tidak lepas dari keturuanan yang merupakan pejuang tanah air , diataranya Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo (lahir 1923 - meninggal di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, 25 Januari 1946) adalah perwira Tentara Republik Indonesia (TRI), pahlawan nasional yang gugur dalam Pertempuran Lengkong, Serpong - Tangerang Selatan bersama dengan 34 orang lainnya diantaranya Mayor Daan Mogot. Soebianto Djojohadikusumo adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo juga merupakan paman kandung dari Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.
0 komentar:
Post a Comment
komentarlah yang bijak dan membangun
Bila mengambil artikel , tautkan link http://kompalkampul.com