Kritik dan saran silahkan disini

JUMLAH PENDAFTAR DPR TAHUN 2014 HINGGA RATUSAN RIBU ORANG

Pemilu ada yang meyebutkan pesta demokrasi, berlomba merebutkan jabatan legeslatif untuk mendapatkan kekuasaan,

Dalam waktu yang bersamaan merebutkan ,
  1. DPR RI dengan daerah pemilihan berjumlah 77 , merebutkan 560 kursi
  2. DPRD Provinsi dengan daerah pemilihan berjumlah 259 , merebutkan 2.112 kursi
  3. DPRD Kabupaten/Kota dengan daerah pemilihan berjumlah 2.102 , merebutkan 16.895 kursi
  4. Dewan Perwakilan Daerah , dengan daerah pemilihan berjumlah 33, merebutkan 132 kursi.

Jumlah orang yang mencalonkan diri  menuju kursi sebanyak 200 ribu orang lebih ditahun 2014 ini , dengan biaya kampaye yang besar dari tiap-tiap caleg, tentu saja bila di hitung angka rupiahnya sangatlah fantastis.
bila kita hitung rata-rata caleg mengeluarkan dana kampaye 20 juta saja , kemudian dikalikan 200 ribu nilainya sudah sangat banyak, padahal dalam kenyataannya banyak survai caleg pada tahun 2009 yang lalu untuk kelas caleg DPR RI dan propinsi  saja  biaya kampaye yang dikeluarkan berkisar milyaran rupiah.

dengan berbagai macam cara untuk menggaet suara ,para caleg tidak sedikit pula yang menggunakan cara-cara kotor , misalnya membeli suwara ,memanfaatkan dana aspirasi atau bantuan pemerintah yang diakui oleh para caleg , memberikan kas dan bantuan barang-barang lainnya. 

kenyataan dilapangan sangat memperjelas bahwa siapa yang mempunyai dana besar  itulah nantinya yang akan jadi, cara itu mengesampingkan , kemampuan dan figur caleg . sehingga banyak sekali para caleg yang sebenarnya baik , justru tidak mendapatkan peluang untuk menang.

selain itu banyak dijumpai , dari kelurahan sampai Rt yang  di kunci oleh salah satu caleg sehingga caleg lain kesulitan untuk bersosialisasi , itu karena para aparat sudah jelas-jelas mendukung salah satu caleg, biasanya itu terjadi bila seorang caleg memberikan dana atau bantuan aspirasi ke daerah itu . bahkan yang lebih parah lagi dana dari pemerintah di akui oleh para pemain politik, misalnya dana aspirasi berupa dana pendidikan dan bantuan sarana dan prasarana lainnya.

persaingan untuk mendapatkan suara dengan cara yang tidak benar ini menyebabkan  rusaknya moral bangsa, sehingga dalam  suara ,  masyarakat  ada yang  berani terang terangan menghargai kepalanya dengan rupiah.

Seharusnya aparatur pemerintah dan perangkat desa hingga tingkat  Rt, membuka peluang dan memfasilitasi   tiap caleg untuk  bersosialisasi dalam  menyampaikan visi misinya, keahliannya , pekerjaannya ,   sehingga
masyarakat benar-benar mendapatkan wakil yang baik.

Namun semua sudah menjadi kebiasaan , masyarakat di didik untuk mengenal politik uang , dan akhirnya hanya dengan banyak uang seorang caleg tidak harus baik atau tidak kompeten juga  tidak harus pintar dalam bidang tertentu bisa menjadi  wakil rakyat.

Untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas , sebenarnya bisa dilihat dari caranya,

  1. Misal aparatur negara tidak berpihak , sangsi tegas untuk yang melanggar
  2. Menjadwal waktu bersosialisasi untuk para caleg memaparkan niat, visi, misi ,  sehingga masyarakat benar-benar tahu karakter sifat dengan bertatap muka.
  3. Sebelum pemilu dan sosialisasi bergilir dimulai, pemerintah menjelaskan baik melalui sarasehan, iklan, media lain, bahwa bantuan-bantuan untuk masyarakat bukan uang para caleg atau partai, semua uang pemerintah
  4. Dilarang keras , memberikan dana kas, atau bantuan berbentuk apapun.
dengan demikian seseorang dipilih oleh rakyat murni berdasarkan kualitas juga  ahlaknya di masyarakat, tidak seperti yang terjadi sekarang ini, kalau sudah demikian mau dibawa kemana negara kita ini.

Ditulis oleh: news kompalmedia Updated at : 6:48:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

komentarlah yang bijak dan membangun
Bila mengambil artikel , tautkan link http://kompalkampul.com

 




SUKA " BILA ARTIKEL BERMANFAAT


×