Kritik dan saran silahkan disini

CARA HIDUP HEMAT DAN BAHAGIA TERHINDAR DARI JERATAN HUTANG

Setiap orang tentunya ingin berhasil dalam bidang materi, serba cukup dan bahkan bisa hidup kaya raya, namun jangan lupa setiap orang memiliki nasip dan keberuntungan sendiri-sendiri, ada yang mereka itu mendapatkan hasil dengan cara mudah dan tanpa mereka sadari menjadi orang yang sukses, namun banyak yang sadar serta berusaha keras namun tetap berpendapatan yang pas-pasan.
 


Banyak orang sukses dan cukup walau berpendapatan redah, namun banyak orang bangkrut padahal memiliki usaha dan memiliki hasil yang cukup banyak, inilah realita hidup. dalam setiap hitungan rupiah ada cara dan metode yang sama ,  namun setiap manusia memiliki pola dan cara fikir yang berbeda walau  dalam kondisi  kehidupan , pekerjaan bahkan  hasl tiap bulannya memiliki nominal yang sama, ada yang cukup dengan penghasilan 1 juta rupiah tiap bulannya , namun ada yang kurang walau berpengasilan 100 juta tiap bulannya, tergantung bagaimana menyikapi hidup dan mengerti  bagaimana cara  mengantisipasi agar uang yang kita dapatkan  cukup dan masih banyak sisa untuk kita tabung.
Besar pasak daripada tiang, itulah yang banya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, gaji bulan depan sudah habis digunakan untuk bulan ini, sehigga untuk mencukupi hidup kadang  harus hutang dan berhutang , gali lobang tutup lobang, gaya hidup dan pola pikir mejadi masalah utama orang terjebak dalam hutang,  masalah kesehatan yang tidak dipikirkan dan dipersiapakan , juga menjadi penyebab utama orang jatuh miskin dan terlilit hutang.

Berfikir paktis dan percaya pada kenyataan , setiap orang memiki nasip dan keberuntugan hidup sendiri-sendiri, jangan mudah tergoda dengan situasi, jangan sekali-kali menganggap orang lain boros dan berlebihan dalam hidup, karena tingkat ekonomi tiap orang berbeda,  dalam waktu satu bulan mereka ada yang biaya   belanjanya lebih dari   10 juta rupiah,  kita berfikir  orang tersebut glamor bahkan boros, tapi mungkin tidak demikian , bisa jadi orang tersebut berpenghasilan 10 kali dari biaya bulanan mereka, kita dapt melihat cara hidup  dari pola hidup dalam keseharian mereka, dengan demikian, boros, glamour,  itu relatif, kalau benar orang tersebut berpenghasilan tinggi kita tidak bisa menyebut orang tersebut boros. kecuali kalau ita tahu persis pekerjaan dan  pendapatan tiap bulannya.

Bagaimana agar kita bisa hemat?
  1. Berhitung itu kunci utama, bila kita bisa berhitung dan menyadari kemampuan pribadi,  kita akan aman dalam finansial.
  2. Untuk yang wiraswasta, Bedakan antara pendapatan dan laba,  karena pendapatan dan laba sangatlah berbeda, pendapatan adalah total semua uang yang kita dapat, dimana di dalamnya ada modal ada hutang bila kita berhutang dan ada keuntungan bila  kita mendapatkan untung. jangan sampai pendapatan itu digunakan dengan cara yang salah, perhitungan dan pengeluaran yang salah dapat meyebabkan modal tergerus dengan cepat, ahirnya perputaran uang semakin kecil, namun pengeluaran tinggi, sehingga akan mengalami kebangkrutan dalam waktu yang cepat.
  3. Untuk pegawai, atur pengeluaran seminimal mungkin dari pendapatan bulanan kita, lebih mudah memanagemen pendapatan pegawai atau pekerja karena pada umumnya pendapatan mereka cenderung lebih mudah dihitung, sehingga palaning akan lebih mudah dilakukan.
  4. Buku pegangan tentunya diperlukan, agar kita lebih hati-hati dalam menggunakan dana, koreksi antara pendapatan dan pengeluaran tiap bulan untuk terhindar dari pengeluaran yang melebihi pendapatan., tulis setiap pengeluaran harian kita ,buatlah tabel yang sederhana seperti halnya kita membuat buku besar, yang berisi pendapatan dan pengeluaran, walau 1 rupiahpun , setiap rupiah yang kita keluarkan akan berdampak negatif terhadap posisi keuangan kita, bila penggunaannya  tidak tepat amak akan berdampak besar bagi keuangan kita.
  5. Bila kita Sakit, banyak orang yang jatuh misikin karena sakit, atau penyakit tertentu, bila dana kita cukup, ikutlah asuransi, walaupun kita harus menegeluarkan dana tiap bulan, karena itu sudah mejadi anggaran rumah tangga, maka membayar premi asuransi bukanlah sebuah pengeluaran, itu dapt  kita anggap sebagai investasi jangka panjang.  
  6. Resiko pengobatan bila sakit, Untuk meghindari biaya berobat yang begitu besar, pemerintah sudah memberikan fasilitas  BPJS kesehatan untuk mengcover bila sakit dan berobat, dengan biaya premi yang terjangkau, ikut BPSJ palig tidak akan mengurangi beban tanggungan dan pikiran terhadap biaya berobat bila kita sakit, karena biaya pengobatan paling tidak sudah ada yang memikirkannya.
  7. Menabung, usahakan walau hanya berapa persen pendapatan kita untuk menabung, karena  selain digunakan untuk simpanan tapi juga bisa kita gunakan untuk persiapan bila ada pengeluaran yang mendadak diluar pengeluran yang kita agendakan.
Sekali lagi, hindari besar pasak dari pada tiang, sedia payung sebelum hujan, jangan tergoda dengan kesuksesan orang lain, menyadari  bila dunia itu berputar, yang kuat bisa lemah, yang kita anggap lemah justru menjadi kuat diantara orang-orang kuat disekitar kita. terima kenyataan , iri adalah sumber malapetaka dalam menejemen keuangan dalam kehidupan kita. // by. Hafizh Ma kompalkampul.com2015

Ditulis oleh: news kompalmedia Updated at : 9:02:00 PM

1 komentar:

  1. sebisa mungkin hindari hutang dan menabung setiap hari perlu dilakukan atau diambil 10% dari gaji untuk tabungan jangka panjang sudah cukup. dan lebih hemat lagi kalau belanja bisa pake kartu voucher ezeelink, karena ada diskon tiap hari

    ReplyDelete

komentarlah yang bijak dan membangun
Bila mengambil artikel , tautkan link http://kompalkampul.com

 




SUKA " BILA ARTIKEL BERMANFAAT


×